Gender Analysis Pathway
Kecamatan Lakarsantri

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan
Kegiatan:
Kegiatan Pemberdayaan Kelurahan Bangkingan
Sub Kegiatan:
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan
Tujuan Sub Kegiatan:
Mengembangkan dan meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan
Data Umum:
Data yang digunakan sebagai data pembuka wawasan adalah data penerima manfaat Permakanan bagi Lansia, Penyandang Cacat dan Yatim Piatu Jumlah warga Kelurahan Bangkingan yang menerima manfaat permakanan
Lansia sebanyak 92 orang terdiri dari : L: 21 orang P: 71 Orang
Penyandang Cacat sebanyak 21 Orang terdiri dari : L : 10 Orang P : 11 Orang
Yatim Piatu sebanyak 17 Orang terdiri dari : L : 6 Orang P : 11 Orang
Jumlah UMKM di Kelurahan Bangkingan sejumlah 41 UMKM, terdiri dari : L : 10 P : 31
Akses:
Laki-laki dan perempuan mendapatkan akses informasi yang sama terkait kegiatan Pemberdayaan Kelurahan
Partisipasi:
Pada sub kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan, untuk Pemberikan Permakanan dari total 92 Lansia, Perempuan mendominasi jumlah penerima manfaat dibanding laki – laki. Adapun Penyandang Cacat dari jumlah populasi penerima manfaat sebanyak 21 orang, jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan lakilaki, sedangkan untuk Yatim Piatu dari 17 orang tercatat perempuan juga lebih mendominasi.
Kontrol:
Pembuat kebijakan seimbang terdiri dari Lurah Bangkingan Lakilaki dan Kasie Kesejahteraan Rakyat Permpuan.
Manfaat:
Masyarakat penerima manfaat permakanan lebih di dominasi oleh Perempuan
- Belum semua pimpinan responsive gender - Masih adanya pemahaman tentang gender bahwa salah satu harus lebih mendominasi, dan bukan pada kesetaraan kedudukan sesuai dengan kemampuan dan kompetensi - Mekanisme penetapan penerima manfaat permakanan tidak mengatur masalah gender, sehingga komposisi jumlah penerima manfaat laki-laki dan perempuan ditentukan oleh kondisi dilapangan. Masih adanya anggapan di kalangan masyarakat bahwa kesetaraan gender selalu dikaitkan dengan tingginya jumlah perempuan dari pada laki– laki dalam memperoleh manfaat dari hasil pembangunan. Padahal masalah kesetaraan gender lebih pada keseimbangan kesempatan dalam mendapatkan akses pembangunan antara lakilaki dan perempuan dengan tetap memperhatikan kemampuan dan kompetensi Mengembangkan dan meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan - Peningkatan pemahaman baik kepada staf Kelurahan maupun Masyarakat di wilayah Kelurahan Bangkingan yang belum memahami gender Jumlah kader Surabaya Hebat Kelurahan Bangkingan sebanyak 122 Orang dengan rincian : P : 121 orang L : 1 orang Jumlah Pelaku Usaha Mikro Kelurahan Bangkingan sebanyak 41 Orang, dengan rincian : L : 10 UMKM P : 31 UMKM - Jumlah Penerima Manfaat Permakan seluruhnya berjumlah 130 orang, dengan rincian : L : 37 orang P : 93 orang
Output:
Terlaksannya kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan melalui kegiatan pemberian permakanan bagi Lansia, Penyandang Cacat dan Yatim Piatu.
Outcome:
Tercapainya kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan yang lebih bayak melibatkan perempuan/ lakilaki sebanyak 130 orang Perempuan/laki-laki lebih banyak mendapatkan manfaat berupa 130 Orang dari kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan