Gender Analysis Pathway
Kecamatan Lakarsantri

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan
Kegiatan:
Kegiatan Pemberdayaan Kelurahan Bangkingan
Sub Kegiatan:
Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan
Tujuan Sub Kegiatan:
Meningkatkan Kesejahteraan Warga Melalui Pembangunan
Data Umum:
Data yang digunakan sebagai data pembuka wawasan adalah data jumlah pejabat dan staf Kelurahan Bangkingan serta masyarakat dalam pelaksanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan
Pejabat dan Staf Kelurahan yang terlibat antara lain : Lurah, Sekretaris, Kasi Bangtib dan Staf Pembantu Administrasi dengan rincian sebagai berikut : L : 4 P : -
1 LPMK
5 RW
29 RT
Akses:
Laki-laki dan perempuan mendapatkan akses informasi yang sama terkait kegiatan Pemberdayaan Kelurahan
Partisipasi:
Tingkat partisipasi pejabat dan staf Kelurahan Bangkingan dan masyarakat di wilayah Kelurahan Bangkingan, dimana jumlah pejabat dan staf yang terlibat dalam sub kegiatan pembangunan sarana dan prasarana sebanyak 4 Orang terdiri dari : - Lurah - Sekretaris Kelurahan - Kasi Bangtib - Staf Pembantu Adapun komposisi gender pada pejabat dan staf kelurahan Bangkingan terdiri dari : L : 3 P : 1
Kontrol:
Pembuat kebijakan didominasi oleh Laki-laki yang terdiri dari Lurah Bangkingan, Sekretaris Kelurahan dan Kasi Bangtib dengan rincian : L : 3 Orang P : -
Manfaat:
Terlaksananya pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana di kelurahan Bangkingan dengan komposisi gender sesuai dengan yang dibutuhkan
Belum semua pimpinan responsive gender - Masih adanya pemahaman tentang gender bahwa salah satu harus lebih mendominasi, dan bukan pada kesetaraan kedudukan sesuai dengan kemampuan dan kompetensi - Mekanisme penetapan penerima manfaat permakanan tidak mengatur masalah gender, sehingga komposisi jumlah penerima manfaat laki-laki dan perempuan ditentukan oleh kondisi dilapangan. Masih adanya anggapan di kalangan masyarakat bahwa kesetaraan gender selalu dikaitkan dengan tingginya jumlah perempuan dari pada laki– laki dalam memperoleh manfaat dari hasil pembangunan. Padahal masalah kesetaraan gender lebih pada keseimbangan kesempatan dalam mendapatkan akses pembangunan antara lakilaki dan perempuan dengan tetap memperhatikan kemampuan dan kompetensi Mengembangkan dan meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Peningkatan pemahaman baik kepada staf Kelurahan maupun Masyarakat di wilayah Kelurahan Bangkingan yang belum memahami gender Jumlah kader Surabaya Hebat Kelurahan Bangkingan sebanyak 122 Orang dengan rincian : P : 121 orang L : 1 orang Jumlah Pelaku Usaha Mikro Kelurahan Bangkingan sebanyak 41 Orang, dengan rincian : L : 10 UMKM P : 31 UMKM - Jumlah Penerima Manfaat Permakan seluruhnya berjumlah 130 orang, dengan rincian : L : 37 orang P : 93 orang
Output:
Terlaksannya kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan melalui kegiatan pembangunan sarana dan prasarana fisik
Outcome:
Tercapainya kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kelurahan yang diharapkan dapat melibatkan perempuan